Untukmu Ukthi Al Muslimah -3

_COMPLEX COMMUNITY_{UNIQUE NEWS CENTER at home and abroad}

Rambu-rambu Jalan
Ukhti Al Muslimah !
Untukmu yang masih dibalut keraguan untuk memakai jilbab. Untukmu untaian ayat ilahi ini:
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu’minah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.” (QS. Al Ahzab: 36).
Untukmu yang belum sadar, yang berjalan tanpa petunjuk, untukmu untaian sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam:
(( لاَ يَكُنْ أَحَدُكُمْ إِمَّعَةً يَقُوْلُ أَناَ مَعَ النَّاسِ إِنْ أَحْسَنَ النَّاسُ أَحْسَنْتُ وَإِنْ أَسَاؤُوْا أَسَأْتُ، وَلَكِنْ وَطِِّنُوْا أَنْفُسَكُمْ إِنْ أَحْسَنَ النَّاسُ أَحْسِنُوْا وَإِذَا أَسَاؤُوْا أَنْ تَجْتَنِبُوْا إِسَاءَتَهُمْ ))
“Janganlah seorang dari kalian menjadi orang yang tak berpendirian, yang berkata: aku bersama orang banyak, bila mereka baik, aku baik, bila mereka berbuat jahat, akupun berbuat jahat, akan tetapi mantapkan dirimu, bila mereka baik, maka berbuat baiklah anda, dan jika mereka jahat, maka jauhilah kejahatannya”.
Buatmu yang selalu berkata: Bilamana aku memakai jilbab di negeri kafir, manusia akan melihat dan memperhatikanku, namun bila aku melepaskan jilbabku, aku seperti mereka, tak ada yang memperhatikanku.
Wahai puteriku yang cerdik dan pandai: sesungguhnya melawan arus kejahatan, konsisten, komitmen, dan konsekwen dalam kebenaran terutama di negeri kafir adalah iman yang diserukan Allah, tidak boleh seorangpun melakukan ijtihad menentukan hukum padahal telah ada nash Al Qur’an dan Al Hadits.
Sejenak
Ukhti Al Muslimah…
Wahai wanita yang tunduk kepada kekafiran, mereka berkata: “engkau adalah wanita terpelajar. Di antara kami ada dokter wanita, ada sastrawati, ada wartawati, ada dosen wanita yang mengajar di negeri kalian. Islam tidak pernah melarang sedikitpun hal itu. Tidak ada perbedaan lagi antara laki-laki dan perempuan. Sukakah engkau kepada kami? Jawaban kami hanya menyitir firman Allah:
“Orang-orang yahudi dan nashrani tak akan pernah rela padamu sampai engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah sesungguhnya petunjuk Allah adalah petunjuk yang sebenarnya, dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi Pelindung dan Penolong bagimu.” (QS. Al Baqarah: 120).
Mereka berkata: “Cukup bagi saya ke-Islamanmu sebatas pada ibadah ritual semata. Adapun ilmu, moral, tingkah laku, pakaian, ide, dan seluruh urusan duniamu, wajiblah engkau mengikuti cara kami”.
Sungguh benar sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam:
((لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوْا جُحْرَ ضَبٍّ لَدَخَلْتُمُوْهُ، قُلْناَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ الْيَهُوْد ُوَالنَّصَارَى ؟ قَالَ: فَمَنْ))
“Kamu akan mengikuti tradisi orang-orang sebelummu, sejengkal demi jengkal, sehasta demi hasta, hingga andaikan mereka memasuki lubang biawak, kamu akan ikut masuk kedalamnya, kami berkata: apakah mereka kaum Yahudi dan Nashrani? jawab Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam siapa lagi kalau bukan mereka.” (HR. Muslim)
Ukhti Al Muslimah!
Engkau seharusnya memperhatikan pakaianmu dan perbuatanmu serta wajib mengikuti kepribadian Islam sebagaimana apa yang engkau dengar, lihat dan baca.
Sungguh sedikit orang yang berbuat dan mengajak kepada kebaikan, sebagaimana seruan seorang penyair:
يَا خَادِمَ الْجِسْمِ كَمْ تَسْعَى لِخِدْمَتِهِ
أَتَطْلُبُ الرِّبْحَ مِمَّا فِيْهِ خُسْرَانُ
أَقْبِلْ عَلَى النَّفْسِ فَاسْتَكْمِلْ فَضَائِلَهَا
فَأَنْتَ بِالنَّفْسِ لاَ بِالْجِسْمِ إِنْسَانُ
“Wahai dikau yang selalu mengurusi badanmu. Betapa banyak usaha yang telah engkau lakukan.Apakah engkau mencari keuntungan dari sesuatu yang jelas merugikan.Perhatikan jiwamu, sempurnakan keutamaannya.Sebab dikau disebut manusia dengan jiwa, bukan karena tubuh jasadmu.”
Ukhti Al Muslimah!
Jadikan Khadijah radhiyallahu ‘anha suri tauladan dan panutanmu dalam berjuang dengan harta dan jiwa.
Jadikan Aisyah radhiyallahu ‘anha tauladanmu dalam ilmu pengetahuan. Jadikan keluarga Yasir y suri tauladanmu dalam kesabaran dan berpegang teguh kepada agama Allah.
Wahai ibu generasi mendatang, perhatikan perkataan seorang penyair:
الأُمُّ مَدْرَسَةٌ إِذَا أَعْدَدْتَهَا @ أَعْدَدْتَ شَعْبًا طَيِّبَ الأعْرَاقِ
الأُمُّ رَوْضٌ إِنْ تَعْهَدْه الحَيَ @ بِالرَيِّ أَوْرَقَ أَيَّمَا إِيْرَاقِ
الأُمُّ أُسْتَاذُ الأسَاتِذَة الأُوْلَى @ شَغَلَتْ مَآثِرُهم مَدَى الآفَاقِ
“Ibu adalah madrasah, jika anda persiapkan
Anda mempersiapkan generasi yang harum namanya.
Ibu adalah taman, jika ia selalu disiram.
ia akan berdaun rindang.
Ibu adalah ustadzah pertama, pengaruhnya sangat besar sepanjang masa.”
Ukhti Al Muslimah !
Andai mereka melihat bentuk tubuhmu tidak menarik lagi atau ketika usiamu telah senja, tua renta, apakah mereka masih memajang fotomu, di sampul-sampul majalah, buku dan semisalnya, walaupun kamu orang yang terpelajar? Masihkah mereka memintamu bekerja sebagai pramugari di salah satu pesawat, dengan dalih penghargaan terhadap wanita? Masihkah engkau temui orang yang memperjuangkan sempitnya ruang lingkup belajarmu?
Sesungguhnya mereka hanya ingin menikmati kecantikan wajah dan kemolekan tubuh serta merdunya suaramu. Bila hal itu hilang darimu maka merekapun pasti meninggalkanmu, seakan-akan engkau adalah sebuah barang yang sudah habis masa berlakunya.
- bersambung, insyaAllaah -
- shalihah.com -


Artikel terkait

Untukmu Ukthi Al Muslimah -4



Comments