MAKALAH KIMIA DASAR II
“REAKSI FUSI”
Anggota:
• Desi Ardika (K4311021)
• Lilis Yuli (K4311037)
• Rizky Paramitha (K4311061)
• Windy Purwati (K4311085)
• Wiji Sutanto (K4311084)
BAB I
PENDAHULUAN
Reaktor nuklir adalah tempat terjadinya reaksi pembelahan inti (nuklir) atau dikenal dengan reaksi fisi berantai yang terkendali. Bagian utama dari reaktor nuklir yaitu: elemen bakar, batang kendali, moderator, pendingin dan perisai. Reaksi fisi berantai terjadi apabila inti dari suatu unsur dapat belah (Uranium-235, Uranium-233) bereaksi dengan neutron termal/lambat yang akan menghasilkan unsur-unsur lain dengan cepat serta menimbulkan energi kalor dan neutron-neutron baru.
BAB II
ISI
PENGERTIAN REAKSI FUSI
Reaksi fusi nuklir adalah reaksi peleburan dua atau lebih inti atom menjadi atom baru dan menghasilkan energi, juga dikenal sebagai reaksi yang bersih. Reaksi fusi terjadi dimana dua inti atom atau lebih saling bergabung
membentuk inti yang lebih berat.
Proses ini juga dapat melepaskan energi dan juga bisa menyerap energi, bergantung pada berat inti yang terbentuk. Besi dan
nikel mempunyai energi ikat yang paling besar per-nukleonnya. Oleh karena itu,
dua senyawa ini paling stabil. Penggabungan (reaksi fusi) dari dua inti atom yang
lebih ringan dari besi atau nikel biasanya melepaskan energi. Sedangkan yang lebih
berat dari besi dan nikel biasanya menyerap energi.
CONTOH REAKSI FUSI
Contoh nyata adalah bintang yang memancarkan sinar atau bom hidrogen. Sedangan reaksi
fusi untuk unsur yang berat, contoh nyatanya adalah ledakan supernova.
Awalnya dibutuhkan energi yang besar untuk menggabungkan dua inti
atom,meskipun atom itu adalah hidrogen. Tetapi hasil dari reaksi fusi ini selain
menghasilkan atom produk yang lebih berat, juga menghasilkan partikel neutron.
Partikel ini kemudian melepaskan energi yang cukup besar untuk membuat kedua
inti atom itu untuk bergabung. Kemudian akan diproduksi lebih banyak neutron
sehingga akan terjadi reaksi fusi yang berlangsung dengan sendirinya.
Energi yang dihasilkan dari reaksi fusi ini sangat besar jika dibandingkan
dengan reaksi kimia. Ini dikarenakan energi ikatan yang membuat inti atom saling
bergabung lebih besar dari energi ikat antara elektron dengan inti atom. Sebagai
contoh, energi ionisasi dari hidrogen adalah 13,6 ev. Bandingkan dengan energi
yang dilepaskan dari reaksi fusi deuterium dan tritium yaitu sebesar 17MeV
Reaksi fusi antara Lithium-6 dan Deuterium
yang menghasilkan 2 atom Helium-4.
Reaksi fusi antara Tritium dan Deuterium yang menghasilkan Helium-4 dan neutron
APLIKASI REAKSI FUSI
Reaktor Fusi
Banyak masalah yang harus dipecahkan sebelum reaktor fusi dapat digunakan secara komersil. Untuk menggabungkan inti Deuterium dengan Tritium, gaya tolak-menolak (‘repulsive’) akibat muatan positif kedua inti harus diatasi. Cara yang paling mungkin adalah dengan menaikkan suhu kedua inti hingga energi kinetiknya dapat mengatasi gaya ‘Coulomb’ tadi. Masalahnya, untuk mengatasi gaya ini dibutuhkan suhu jutaan Celsius! Suhu setinggi ini tidak aneh jika kita melihat suhu inti matahari dimana proses fusi dapat dengan mudah terjadi (suhu inti matahari sekitar 15 juta Celsius). Karena tidak ada material di atas permukaan bumi yang dapat menahan suhu setinggi ini, diperlukan teknik supercanggih untuk melokalisir plasma (inti bermuatan yang memiliki suhu sangat tinggi) pada proses fusi agar tidak bersentuhan dengan komponen-kompnen reaktor.
Ada dua cara yang paling efektif untuk melokalisir plasma selama proses fusi berlangsung, yaitu cara magnetis dan cara inersial.
Cara pertama dilakukan di dalam instrumen berbentuk ‘donat’, yang disebut ‘Tokamak’. Ide untuk membangun ‘Tokamak’ pertama kali diusulkan oleh fisikawan Rusia Igor E. Tamm dan Andrei D. Sakharov, serta secara terpisah oleh Lyman Spitzer di Princeton USA, pada awal 1950-an. Tokamak menggunakan kombinasi dua medan magnet yang sangat kuat yang dihasilkan oleh superkonduktor untuk menahan plasma bersuhu sekitar 50 juta Celsius agar tetap berada di tengah-tengah ‘donat’ tersebut.
Cara kedua adalah dengan menggunakan target yang memiliki kerapatan sangat tinggi yang ditembaki dengan puluhan sinar laser terfokus secara simultan. Intensitas sinar laser disini harus cukup tinggi agar target dapat seketika menguap. Partikel-partikel yang dihasilkan akan berusaha bergerak keluar sehingga menimbulkan tekanan ke dalam yang sangat dahsyat. Tekanan yang naik secara drastis ini akan mengakibatkan naiknya suhu target yang pada akhirnya dapat menyalakan proses fusi. Sebenarnya, proses ini merupakan bentuk miniatur dari bom hidrogen.
Dalam proses penggabungan ini dihasilkan energi yang
besar. Diperkirakan energi yang dipancarkan matahari adalah hasil fusi nuklir inti-inti hidrogen
menjadi inti helium:
4 1H1 ¾® 2He4 + 2 1e0
Reaksi fusi terjadi pada bom hidrogen, yang energi aktivasinya diperoleh dari reaksi fisi yang
terjadi dalam bom:
1H2 + 1H3 ¾® 2He4 + 0n1 + energi
Sebagai sumber energi, penggunaan reaksi fusi lebih menguntungkan karena energi yang
dihasilkan lebih besar dan tidak menghasilkan isotop radioaktif. Isotop yang dihasilkan bersifat
setabil, misalnya helium. Kesulitannya, reaksi fusi terkontrol perlu tempat yang dapat menahan
suhu tinggi (± 50 juta°C sampai dengan 200 juta°C).
Persamaan Reaksi Nulklir
Lithium-6 + Deuterium -> Helium-4 + Helium-4
6Li + D -> 4He + 4He
6Li + D -> 2 4He
isotop helium-4, disebut juga partikel alfa, bisa ditulis dalam simbol α
Jadi, bisa juga ditulis:
6Li + D -> α + α
SISI POSITIF DAN SISI NEGATIF
Reaksi Fusi menawarkan kemungkinan pelepasan energi yang besar dengan hanya sedikit limbah radioaktif yang dihasilkan serta dengan tingkat keamanan yang lebih baik. Namun demikian, saat ini masih terdapat kendal-kendala bidang keilmuan, teknik dan ekonomi yang menghambat penggunaan energi fusi guna pembangkitan listrik. Hal ini masih menjadi bidang penelitian aktif dengan skala besar
BAB III
KESIMPULAN
Reaksi fusi nuklir adalah reaksi peleburan dua atau lebih inti atom menjadi atom baru dan menghasilkan energi, juga dikenal sebagai reaksi yang bersih. Reaksi fusi terjadi dimana dua inti atom atau lebih saling bergabung
membentuk inti yang lebih berat.
Contoh nyata reaksi fusi adalah bintang yang memancarkan sinar atau bom hidrogen. Sedangan reaksi
fusi untuk unsur yang berat, contoh nyatanya adalah ledakan supernova.
Reaksi Fusi menawarkan kemungkinan pelepasan energi yang besar dengan hanya sedikit limbah radioaktif yang dihasilkan serta dengan tingkat keamanan yang lebih baik. Namun demikian, saat ini masih terdapat kendal-kendala bidang keilmuan, teknik dan ekonomi yang menghambat penggunaan energi fusi guna pembangkitan listrik. Hal ini masih menjadi bidang penelitian aktif dengan skala besar
Comments
Post a Comment
Tinggalkan comentar anda!!
Caranya : (1) Ketik Komentar Anda, (2) Klik "Select profile", (3) Pilih "Name/URL", (4) Ketik Nama Anda ya... (5) URL Isi dengan Link Facebook Anda atau Kosongin aja, (6) Klik "Lanjutkan" dan "Poskan Komentar"
Untuk Pengguna Facebook Silahkan Berkomentar
No Spam!!