Jika ada yang ragu dimanakah istanaku
Lalu jawabku “Gubuk dibukit!”
Dimana disana ada hutan hijau-hijau
Dan akan selalu kujaga pohon hijau-hijau
Aku dilahirkan dikota, tetapi aku cinta bukit-bukit
Aku punya mimpi berbagi kisah bersama alam-alam
Dimana ada gunung yang menyentuh biru langit-langit
Yang melindungiku dari penderitaan dan masalah-masalah
Bagaimana dapat perasaanku mengungkapkan kata-kata
Ketika sinar mentari pagi menyentuh puncak gunung-gunung
Dari atas bukit aku berdendang lagu damai-damai
Terdengar siulan cinta bersahutan dari burung-burung
Dedaunan dipepohonan berirama alam bergoyang-goyang
Suara gendang memanggilku dari balik bukit menghentak-hentak
Alunan merdu seruling bambu dilembah padang rumput-rumput
Seromantis irama musik alam pagi, kuhentakan kakiku menari-nari
Jika ada yang ragu dimanakah istanaku
Lalu jawabku “Gubuk dibukit!”
Karena aku lelah, dengan istana kota yang kotor-kotor
Dan aku takut menjadi bagian sang koruptor-koruptor
Istana kota berhiaskan gemerlap warna lampu kelam-kelam
Dihuni oleh manusia-manusia cerdas tetapi kelam-kelam
Yang suka ngomong lantang tetapi berkarya kelam-kelam
Suka mengatur-ngatur tetapi pribadinya adalah kelam-kelam
Lalu jawabku “Gubuk dibukit!”
Dimana disana ada hutan hijau-hijau
Dan akan selalu kujaga pohon hijau-hijau
Aku dilahirkan dikota, tetapi aku cinta bukit-bukit
Aku punya mimpi berbagi kisah bersama alam-alam
Dimana ada gunung yang menyentuh biru langit-langit
Yang melindungiku dari penderitaan dan masalah-masalah
Bagaimana dapat perasaanku mengungkapkan kata-kata
Ketika sinar mentari pagi menyentuh puncak gunung-gunung
Dari atas bukit aku berdendang lagu damai-damai
Terdengar siulan cinta bersahutan dari burung-burung
Dedaunan dipepohonan berirama alam bergoyang-goyang
Suara gendang memanggilku dari balik bukit menghentak-hentak
Alunan merdu seruling bambu dilembah padang rumput-rumput
Seromantis irama musik alam pagi, kuhentakan kakiku menari-nari
Jika ada yang ragu dimanakah istanaku
Lalu jawabku “Gubuk dibukit!”
Karena aku lelah, dengan istana kota yang kotor-kotor
Dan aku takut menjadi bagian sang koruptor-koruptor
Istana kota berhiaskan gemerlap warna lampu kelam-kelam
Dihuni oleh manusia-manusia cerdas tetapi kelam-kelam
Yang suka ngomong lantang tetapi berkarya kelam-kelam
Suka mengatur-ngatur tetapi pribadinya adalah kelam-kelam
Comments
Post a Comment
Tinggalkan comentar anda!!
Caranya : (1) Ketik Komentar Anda, (2) Klik "Select profile", (3) Pilih "Name/URL", (4) Ketik Nama Anda ya... (5) URL Isi dengan Link Facebook Anda atau Kosongin aja, (6) Klik "Lanjutkan" dan "Poskan Komentar"
Untuk Pengguna Facebook Silahkan Berkomentar
No Spam!!