Bagi agan yang saat ini sedang diuji kesulitan, Insya Allah thread ini bermanfaat :)

{UNIQUE NEWS CENTER at home and abroad}
Kandungan surat Al-Insyirah (Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan)
Agan pasti sudah hapal dengan surat Al Insyirah. Surat pendek yang ayatnya berjumlah 8 ini memang sebuah surat yang tergolong mudah dihapal. Tapi sadarkah agan bahwa di surat ini ada kekuatan motivasi yang besar bagimu? 

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyrah: 5-6)
 

Kedua ayat ini adalah ayat yang fenomenal. Karena Rasulullah sendiri mengatakan bahwa 1 kesulitan tidak akan mengalahkan 2 kemudahan, saat menerangkan kedua ayat ini.
 

Bila kau perhatikan kata “kesulitan” dalam tulisan Arab, maka yang kau temukan bahwa kesulitan itu bentuknya diketahui (ma’rifah). Hal ini ditandai dengan adanya huruf alif dan lam sebelum kata ‘usro.
 

Maka tahukah kau apa saja bentuk kesulitan pada kehidupan manusia? Ternyata ada dua bentuknya yakni, takut dan lapar. Dua hal inilah yang sering terlihat ketika manusia mengalami kesulitan.
 

Tidak hanya bentuknya, penyebab kesulitan sendiri juga sudah diketahui dengan jelas yakni, kekurangan harta, kehilangan keluarga atau orang yang dicintai, dan kehilangan usaha atau lahan mencari nafkah. Hanya tiga itu saja.
 

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (QS. Al Baqarah: 155)
 

Mak sesuailah apa yang difirmankan Allah bahwa al-‘usro itu sebenarnya telah kau ketahui bentuk dan penyebabnya.
 

Lalu bagaimana dengan yusro?
 

Nyatanya kemudahan ini senantiasa mengikuti kesulitan. Dan jumlahnya sangat bervariasi, tidak terukur. Mari kita melihat satu persatu.
 

Ketika seseorang mengalami kesulitan dalam masalah harta, maka kemungkinannya hanya ada dua, apakah dia bisa mengatasi kesulitan itu atau tidak. 

Bila dia tidak berhasil mengatasi kesulitan harta, ada kemudahan yang mengikuti. Ia akan lebih berhati-hati dalam menggunakan harta di kemudian hari dan yang kedua, kesulitan yang dia hadapi akan menjadi jalan untuk mengurangi dosa yang ia lakukan di masa lalu.
 

Tiada seorang mukmin ditimpa rasa sakit, kelelahan (kepayahan), diserang penyakit atau kesedihan (kesusahan) sampai pun duri yang menusuk (tubuhnya) kecuali dengan itu Allah menghapus dosa-dosanya. (HR. Bukhari)
 

Tapi tidak hanya itu, kemudahan yang mengikuti kesulitan itu bisa jadi jauh lebih banyak dari dua yang kukemukakan itu. Bisa jadi juga adanya kesulitan itu adalah pertanda bahwa Allah mencintaimu.
 

Besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian dan cobaan. Sesungguhnya Allah ‘Azza wajalla bila menyenangi suatu kaum Allah menguji mereka. Barangsiapa bersabar maka baginya manfaat kesabarannya dan barangsiapa murka maka baginya murka Allah. (HR. Tirmidzi). Dan bukankah ini sebuah kemudahan yang agung?
 

Berikutnya bila dia berhasil mengatasi kesulitan harta. Maka ada juga kemudahan yang mengikuti yakni, dia bisa mengantisipasi datangnya kesulitan yang sama di masa yang akan datang. Sementara penghapusan dosa dengan datangnya kesulitan masih tetap diraih.
 

Dan ini juga belum semuanya. Masih banyak kemudahan lain yang mengikuti ketika sebuah kesulitan datang menemui seorang mukmin yang bisa jadi belum kita ketahui sekarang ini.
 

Begitu juga dengan dua kesulitan lain, kehilangan keluarga atau orang yang dicintai serta kehilangan usaha. Keduanya ternyata diikuti oleh kemudahan-kemudahan tidak bisa terbayangkan sebelumnya.
 

Lalu mengapa kau harus meratapi kesulitan yang terjadi pada dirimu? Padahal sesungguhnya kesulitan itu datang dengan membawa kemudahan. Sungguh, kesulitan itu datang dengan membawa kemudahan. Wallahu a’lam
 

Sumber 

Comments