Merapikan Jiwa-jiwa Yang Ringkih

_COMPLEX COMMUNITY_

Hai saudaraku, hari ini hari yang buruk buatku. Hari dimana aku merasa kan keraguan dalam melangkah dan mengartikan arti hidup. Dimana aku hanya sendiri, sedangkan kekasihku sibuk dengan kuliahnya.. namun aku tidak lah patah arang, aku terus mencari jati diri dan kesucian hati.  Pada kesempatan kali ini ijinkan aku menulis buku yang sedang aku baca agar aku bisa berbagi apa yang aku baca ini. Semoga bermanfaat buat kalian semua khususnya penulis sendiri.

Di kutip dari buku “MEMBUMIKAN CINTA” , berjudul Merapikan Jiwa-jiwa Yang Ringkih” dan buku ini merupakan pemberian seseorang yang aku cintai.
 Terimakasih buat bukunya.. semoga kita berbagi dalam kebaikan seperti katamu di sela buku yang kau sisipkan buatku 




Jangan lupa berbagi dengan Teteh ea Aby, I Love U” itu katamu yang aku ingat selalu. Aby jg cinta ma kamu bunda. Salam cinta selamanya buat kamu cinta dari cintamu Fajar Ifantri









Kita mulai dari halaman 11
Merapikan Jiwa-jiwa Yang Ringkih
Semakin orang bernafsu terhadap dunia, semakin banyak setan yang mendekatinya.
Semakin banyak urusan dunia seseorang, semakin keras pula Hisab terhadapnya.
Semakin orang tenggelam dalam dunia, semakin perih sakaratul mautnya
Dunia.  Semakin banyak orang yang terlena dan terpedaya karenanya. Seakan-akan hidup memang hanya memulu berputar-putar di situ. Makin susah saja kita, kaum yang berakal, kaum yang cerdas, mempersiapkan diri mengumpulkan perbekalan untuk di Akherat. Kita makin terasing, dan bahkan dianggap aneh oleh kerumunan manusia yang mengabdikan d irinya sebagai budak alam yang tak  kekal ini. Akan tetapi, tak ada kata menyerah. Kita harus tetap berusaha.
Harus kita mulai dari sini, dari diri kita sendiri. Walau hanya dengan basuhan air wudhu dan doa kepasrahan. Bukankah dulu Rasullullah  mengajarkan sebuah doa untuk menangkal setiap jengkal permasalahan yang kita hadapi? Diriwayatkan  bahwa Abu Umamah, salah seorang sahabat mendatangi rasullullah untuk mengadu permasalahan yang menghiggapinya.
“wahai Rasullullah , saat ini saya sedang sedih, bingung, bimbang, dan pesimis. Apa yang harus saya lakukan wahai Rasullullah?” Rasul yang mulia mencoba membesarkan hati sahabatnya dengan mengajarakan sebuah doa.
“wahai Abu Umamah, ambillah air wudhu lalu lakukan sholat dua rakaat dan berdoalah; ‘allahumma inni a’udzubika minal hammi wal hazani, wa a’undzubika minal ‘ajzi walkasali, wa a’udzubika minal jubni wal bukhli, wa a’udzubika min gholabatiddaini wakohrirrijali – Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-MU dari rasa susah dan sedih. Aku berlindung kepada-MU dari rasa lemah dan malas. Aku berlindung kepada-MU dari sifat pengecut dan kikir, dan aku berlindung kepada-MU dari lilitan utang dan tekanan orang lain”.
Doa diatas dianjurkan oleh Rasullullah, sampai-sampai beliau menganjurkan membacanya setiap pagi dan sore agar kita senantiasa diberikan kekuatan dan kesabaran serta memperoleh petunjuk dalam setiap musibah yang menimpa kita, terutama dari penyakit-penyakit hati berikut ini.
Pertama, ‘alhammi’  yang berarti susah atau bimbang . islam sangat menganjurkan untuk senantiasa memperbanyak  zikrullah. Ketika diri kita sedang susah atau bimbang, pada hakikatnya adalah sebuah pertanda bahwa  kita belum bisa mengenal Allah secara sempurna. Ketika kita yakin bahwa setiap kejadian adalah skenario-NYA, kita tidak akan pernah merasa susah dan bimbang. Apakah dengan susah dan bimbang masalah akan hilang, masalah akan hilang dengan sendirinya? Justru malah menambah bahkan memuncul masalah baru. Alangkah baiknya ketika susah melanda, kita segera mendekatkan diri kepada Allah.  Hanya dengan mendekat kepada Allah-lah hidup akan menemukan muaranya. “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram” (QS. Ar-Ra’d [13]:28).
Kedua, ‘alhazan’ atau sedih. Di dalam musnad Imam Ahmad, Nabi SAW. Bersabda, ‘tidaklah seorang hamba yang ditimpa musibah mengucapkan, ‘inna lillahi wa inna ilaiahi raji’un’, Ya Allah berikan aku pahala dalam musibahku ini dan gantikan untukku sesuatu yang lebih baik, ‘kecuali Allah akan memberi pahala dalam musibahnya, dan akan mengganti dengan yang lebih baik.” Ketahuilah, Saudaraku, Kita tidak diturunkan  d i sini, di dunia ini...., kecuali hanya untuk diuji. Jadi tidak ada pilihan lain bagi kita, selain senantiasa ridha terhadap segala sesuatu yang menimpa.
Ketiga, ‘al ‘ajzi’ atau lemah, saudaraku, kita lemah karena kita sendiri yang menjadikan kita lemah dengan berfikir kita lemah. Dengan berfikir menjadi keyakinan dan akan menjadi sikap dan sikap kita pun menjadi karakter. Pada akhirnya karakter yang terbentuk dari cara kita berfikir kita itulah yang akan menjadi hidup kita. Yang akan menjadi menjadi kenyataan sehari-hari. Betul tidak?
Keempat, ‘al kasali’  atau malas. Saudaraku, kemalasan bisa menimpa siapa saja. Akan tetapi ketahuilah, kemalasan terjadi karena kita tidak mempunyai target, visi, serta misi hidup yang jelas dan terarah. Jadi, segala yang kita lakukan adalah rutinitas. Segala yang  kita lakukan hanya menunggu. Ketika malam menunggun siang, begitu pula sebaliknya. Seakan-akan, hidup hanyalah rotasi waktu yang tidak di mintai pertanggungjawaban.
Kelima, ‘aljubni’  atau penakut. Saudaraku, banyak orang takut terhadap sesuatu yang tidak seharusnya ia takuti. Takut akan miskin, takut PHK, takut cerai, takut mati dan lain-lainnya. Padahal, bukan seperti itu sikap sikap seorang mukmin yang taat kepada Allah. Karakter mukmin sejati adalah selalu berikhtiar semaksimal mungkin, dan menyerahkan hasilnya kepada Rabb-nya secara total.
Jadi mengapa harus takut, Saudaraku?  Seorang filosof pernah mengingatkan kita, “ Sebesar apa pun kesusahan yang menimpa kita, jika itu tak membuat kita mati, maka kita pasti akan menjadi pribadi yang lebih kuat.”
Saudaraku, Tutuplah matamu untuk sementara waktu. Bertanyalah pada dirimu sendiri, danrenungkan; Bukankah Allah telah berjanji tak akan menimpakan sesuatu yang engkau tak kuat memikulnya. Lantas mengapa kau masih juga takut? Bukankah Allah telah berjanji, bahwa di balik  kesusahan ada kemudahan. Kenapa engkau masih saja cemas? Saudarku, teruslah berbenah dan perbanyak istighfar. Kosongkanlah segala ke khawatiranmu tentang dunia, niscaya Allah akan menemuimu dengan mesra.

Penyakit keenam, yaitu ‘al bukhli’   atau kikir. Ini salah satu jalan setan masuk kedalam diri manusia. Dalam hadist Rasullullah mengingatkan, “ Akan datang  suatu masa dalam waktu dekat, ketika bangsa-bangsa bersatu-padu mengalahkan kalian. Mereka seperti gerombolan orang-orang rakus yang berkerumun untuk berebut hidangan yang ada di sekitar mereka” (HR. Bukhari).
“Apakah karena kami ketika itu sedikit?” tanya seorang sahabat.
“tidak! Bahkan jumlah kalian waktu itu sangat banyak, tetapi kalian bagaikan buih  diatas lautan. (ketika itu) Allah telah mencabut rasa takut kepadamu dari hati musuh-musuh kalian dan Allah telah menancapkan didalam hati kalian wahn.” Jawab Rasullullah.
“Ya Rasullullah, apa itu yang dimaksud wahn?” tanya seorang sahabat.
“Cinta kepada dunia dan takut mati.” Jawab Rasullullah.
Saudaraku, sungguh sangat tepat hadist di atas untuk menggambarkan fenomena yang terjadi di zaman ini. Begitu banyak kemaksiatan di legalisasi, membuat kita semakin risih hidup  di dunia ini .
Mari Saudaraku, sadarilah bahwa setiap jengkal, setiap nafas yang Allah berikan kepada kita adalah amanah. Maka gunakan lah dijalan Allah dan hindari maksiat walau sekecil apapun. Saling mengingatkan dan berbagi kebaikan.
Dunia bukan tujuan akhir, Saudaraku, tapi ia adalah jalan untuk meraih tujuan.
Akhir kata. saya selaku Hamba Allah yang ingin berubah lebih baik dan selalu belajar dari kesalahan. Mohon maaf bila ada kesalahan atas tulisan dan ucapan. Terimakasih saya ucapkan kepada seseorang yang memberikan buku ini. Sungguh sangat bermanfaat buatku karena telah menambah ketebalan imanku, Insya Allah. Dibawah saya juga  tautkan Puisi yang saya bikin buat seseorang itu. 
  
  
  
  
  
  
TERJALNYA KARANG RINDANGNYA HUTAN
Kata-kata terukir  di batas kerinduan
Laksana burung camar yang hilang ditelan hutan yang lebat
Dia yang meningggalkan keluarganya
Namun rindu melanda.

Hidup bagai karang yang tajam
Saat kita berjalan di atasnya akan terasa sakit
Namun dengan teduhnya cintamu
Kau membuat semua mudah dengan senyum kita yang selalu tejaga.

Hidup bagai hutan yang teduh.
Kadang hidup ini  teduh namun kita bisa tersesat dalam keteduhan itu
Namun dengan adanya cintamu aku kuat
Kau menjadi penunjuk jalanku
Peneduh ku

Wahai bidadari Allah yang paling indah.
Kau ku rindu dan ku inginkanmu bisa disini.
Bersama kita berjuang di jalan Allah
Meraih syurga Allah bersama
Selamanya ku inginmu




 Ucapan terima kasih buat kwnd-kwnd atas smua yang kalian beri dari windy purwati

Nasihat penulis :
Lihatlah kepada orang yang lebih rendah dari pada  kalian dalam hal dunia, dan janganlah kalian melihat orang yang lebih di atasnya. Karena sesungguhnya hal itu akan membuat kalian tidak meremehkan nikmat yang Allah berikan kepada kalian.
(HR. Muslim)

Kebenaran hanya milik Allah SWT semata.


Comments

  1. keren broww...... thkz bgt.. ini sangat berarti.. tolonng kembangkan lagi gw tunggu update selanjut'ya...

    ReplyDelete

Post a Comment

Tinggalkan comentar anda!!
Caranya : (1) Ketik Komentar Anda, (2) Klik "Select profile", (3) Pilih "Name/URL", (4) Ketik Nama Anda ya... (5) URL Isi dengan Link Facebook Anda atau Kosongin aja, (6) Klik "Lanjutkan" dan "Poskan Komentar"

Untuk Pengguna Facebook Silahkan Berkomentar

No Spam!!